09 November 2007

Prinsip-Prinsip
Penyembuhan Diri
Tubuh kita diciptakan lengkap dengan sistem dan mekanisme penyembuhan yang secara otomatis mengatasi setiap gangguan yang terjadi dalam tubuh kita. Namun seringkali justru pikiran kita sendiri yang memperparah kondisi penyakit kita. Berikut adalah sejumlah prinsip yang perlu kita perhatikan dalam rangka memelihara kesehatan dan untuk menyembuhkan diri sendiri.

A. Keyakinan
Apa yang kita yakini, itu yang akan terjadi. Dalam sebuah penelitian tentang efek
plasebo, terbukti bahwa apa yang kita yakini sangat mempengaruhi apa yang terjadi pada
kita. Dalam penelitian itu sejumlah pasien diberi tiga perlakuan obat pengurang rasa sakit
yang berbeda: obat ringan, placebo (bukan obat sesungguhnya), dan morfin dosis tinggi.
Pasien yang diberi placebo namun diberitahu bahwa itu morfin, ternyata merasa bahwa
rasa sakitnya hilang. Sedangkan pasien yang diberi morfin namun diberitahu bahwa dia
diberi obat ringan, lebih dari separuh masih merasakan sakit. Apa pun yang diyakini oleh
para pasien justru lebih penting dari pada apa yang sesungguhnya terjadi.

B. Sikap
Sikap kita menentukan kesehatan kita. Ketika pertama kali kita tahu bahwa kita mengidap
penyakit, biasanya respon awal adalah panik. Pikiran kita kemudian menjadi lumpuh oleh
ketakutan. Semakin parah penyakit kita, semakin takut kita jadinya. Menurut Wallace
Ellerbroek-seorang ahli bedah yang akhirnya menjadi psikiater - kita sering memandang
penyakit sebagai makhluk asing yang memasuki tubuh kita, bukannya sebuah proses. Jika
kita memandang penyakit sebagai suatu proses untuk menuju keseimbangan baru, maka
kita dapat membantu proses penyembuhan itu sendiri. Kekuatiran dan harapan negatif
kitalah yang menyebabkan penyakit itu. Dengan kata lain, orang-orang yang takut kena
penyakit lebih berpeluang untuk terkena penyakit sebab tubuhnya terkena dampak dari
ketakutannya sendiri.

C. Tertawa
Obat terbaik adalah tertawa. Kita tahu bahwa orang yang tertekan, selalu sedih dan
berpikiran negatif lebih sering terkena penyakit daripada orang yang selalu riang dan
gembira. Penelitian menunjukkan bahwa kondisi mental yang penuh tekanan seperti: rasa
bersalah, kegelisahan, kekuatiran, marah, dan ketakutan dapat menghalangi berfungsinya
sistem kekebalan tubuh. Dalam penelitian medis baru-baru ini terbukti bahwa jika kita
tertawa, tubuh kita mengeluarkan dua jenis hormon dari otak yang amat penting yaitu
enkephalins dan endorphins yang dapat mengurangi rasa sakit, ketegangan dan depresi.

D. Berpikir sehat setiap hari.
Setiap hari usahakan untuk meluangkan waktu beberapa menit mengisi pikiran kita
dengan pemikiran tentang kesehatan dan kekuatan. Kirimkan pesan positif ke aliran
darah, jaringan dan sel-sel tubuh kita. Bayangkanlah energi yang mengalir ke dalam tubuh
kita. Rasakan bahwa tubuh kita adalah sebuah mesin yang dapat memperbaiki diri sendiri.
Latihan ini merupakan penguat dan penyegar tubuh kita.

E. Lakukan afirmasi setiap hari.
Setiap saat selalu katakan "Every day in every way I am getting better and better." Setiap
hari saya semakin sehat dan semakin baik. Ingatkan diri kita bahwa tubuh kita dapat
sembuh secara alami dan dapat memperbaiki diri sendiri. Afirmasikan senantiasa bahwa
"My body is a healing mechanism."

F. Meditasi dan visualisasi.
Salah satu cara mengatasi rasa sakit adalah dengan menggunakan warna. Rasa sakit
adalah pertanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres atau tidak seimbang dalam tubuh
kita. Jika kita terserang rasa sakit, anggaplah bahwa rasa sakit itu seperti warna
merah.Pertama-tama, tingkatkanlah rasa sakit itu di pikiran kita dan bayangkan
warnanya semakin merah terbakar. Bila kita dapat meningkatkan rasa sakit berarti kita
juga dapat menurunkan intensitasnya. Kemudian bayangkanlah warna merah itu
menghilang dan gantikanlah dengan warna favorit anda, misalnya biru, kuning atau hijau.
Lihatlah dalam layar mental kita bahwa warna merah menghilang dan berubah menjadi
warna baru yang menggantikan.

Setiap orang memiliki cara-cara sendiri untuk melakukan isualisasi dalam mengatasi penyakitnya. Yang pasti kita harus yakin dan disiplin secara rutin melakukan teknik visualisasi sampai penyakit itu hilang dari tubuh kita.

Tidak ada komentar: