03 Januari 2011

Reiki, Manfaatkan Energi Ilahi




Jakarta, 11 Desember 2010 12:54
Agus Sutiyono menyentuh leher seorang lelaki yang mengeluh sakit kepala berkepanjangan. Setelah meminta lelaki itu menarik napas beberapa kali secara teratur, lalu memejamkan mata, Agus sambil berdo'a mengalirkan energi melalui telapak tangannya ke leher lelaki tadi.

Sejenak kemudian, ia meminta lelaki itu mengucapkan kata-kata afirmasi, bahwa "saya sudah sembuh sekarang." Dan... ketika diminta menggerak-gerakkan lehernya, lelaki itu mengaku sudah tidak lagi menderita sakit kepala. "Kepala terasa enteng," ujar lelaki tadi, seraya berterima kasih pada Agus Sutiyono.

Bukan sulap, bukan sihir. Bukan pula ilmu jin. Ini adalah terapi Reiki, yang sudah dipraktekkan sejak berabad-abad lalu. Kata Reiki sendiri, dalam bahasa Jepang, berarti "energi ilahi" atau "energi alam". Reiki ini memiliki kekuatan dan manfaat besar untuk mengaktifkan potensi dasar manusia menjalankan fungsi kekhalifahan di alam semesta.

"Reiki merupakan keajaiban spiritual yang bisa mengantarkan seseorang memiliki kemampuan istimewa, di antaranya kemampuan menyembuhkan berbagai penyakit untuk diri sendiri maupun orang lain, serta kekuatan perlindungan agar tetap bugar," kata Agus Sutiyono, 42 tahun, Master Reiki, kepada Gatra.com di Jakarta, belum lama ini.

Terapi Reiki, menurut pendiri Indonesia Reiki Institute ini, merupakan metode penyembuhan penyakit oleh energi ilahi atau alam, dengan media tubuh kita. Energi alam tadi ditangkap tubuh kita dan disalurkan melalui telapak tangan.

"Yang dilakukan para dokter dan praktek pengobatan sesungguhnya hanyalah stimulan bagi proses kesembuhan. Tubuh kita sendirilah yang sebenarnya --melalui mekanisme imunitas tubuh, sel-sel darah putih dan organ-organ tubuh lainnya-- bekerja mengatasi dan menyembuhkan penyakit kita," kata penulis buku Dahsyatnya Hypnoparenting ini.

Agus, yang menolak keras tudingan kalau ilmu ini melibatkan jin, menjelaskan, Reiki dapat dipraktekkan sendiri ataupun dengan bantuan seorang Master Reiki. "Ada 16 tempat di tubuh kita, yang disebut cakra, yang harus disentuh tangan sebagai tempat masuknya energi alam ke dalam tubuh kita. Di antaranya kepala, lengan, leher, punggung, dan lutut," jelas dosen di Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu, kepada wartawan. Agus sendiri, pada minggu kedua dan keempat setiap bulannya, menjalankan praktek pengobatan melalui Reiki secara gratis bagi masyarakat, di kampus UNJ Rawamangun, Jakarta.

"Efektif tidaknya penyembuhan Reiki, bergantung pada kemampuan kita mengalirkan energi di seluruh tubuh hingga mencapai tahap relaksasi, yaitu menonaktifkan pikiran," tulis Agus, dalam blognya (www.agussutiyono.blogspot.com). Menonaktifkan bukan berarti pikiran kita kosong, melainkan memikirkan hal-hal positif yang kita miliki.

Menurut Sekjen LSM BISA itu, ketika reiki dilakukan pada diri kita sendiri, kita tidak merasakan apa-apa. Namun, saat kita mempraktekkan Reiki terhadap orang lain, tangan seakan ada yang menarik begitu ditempelkan pada bagian tubuh yang mengalami gangguan.

Sedangkan pada orang yang melakukan Reiki, getaran tangan bisa semakin keras. Sebaliknya, orang yang menerima Reiki akan merasakan sensasi seperti rasa hangat yang menjalar.

Manfaat reiki ini, saran Agus, dapat dirasakan bila dilakukan secara rutin setiap hari. "Siapa pun boleh melakukan dan menerima Reiki, termasuk wanita hamil dan anak-anak. Hanya saja, pada orang cacat yang tidak memiliki tangan, reiki harus dibantu orang lain. [TMA] URL: http://www.gatra.com/2010-12-22/versi_cetak.php?id=143655
Raih Sukses dan Kesehatan Lewat HynoReiki

Published on December 9, 2010 at 4:41 pm by Irwan Siswanto

DR Agus Sutiyono MM


Meraih sukses adalah impian banyak orang. Sukses dalam kehidupan rumah tangga, karir pekerjaan, mendidik anak, serta berbagai impian kesuksesan lainnya. Sayang tidak semua orang mengetahui bagaimana cara dan strategi untuk meraihnya.

Sukses tentu tidak datang dengan sendiri. Sukses juga tak bisa diraih hanya dengan berdoa tanpa disertai upaya dan kesungguhan tindakan untuk menggapainya. Sukses tak hanya menjadi bagian segelintir orang, tetapi menjadi hak setiap orang. Karena itu, jangan pernah menyerah untuk meraih sukses yang Tuhan sediakan.

Namun untuk meraihnya, tentu membutuhkan waktu, cara, dan jalan yang mungkin setiap orang akan berbeda. Karena itu, “to be your self, (jadilah diri anda sendiri), karena setiap orang bisa miliki cara dan jalan dalam meraih sukses di bidang masing-masing.

Itulah sekelumit untaian motivasi yang membesarkan dari perjalanan dan pengalaman DR Agus Sutiyono MM, yang kini sukses menggeluti dunia motivasi, sebagai Founder & Master Reiki-Indonesia dari Reiki Institute. Ia mengaku, pengalaman sulit masa lalu telah menginspirasi banyak hal dalam dirinya hingga terpacu untuk merubah dan menggapai kehidupan yang lebih baik.

“Saya dulu susah, ga punya uang. Orang tua pas-pasan dan tidak pintar. Lingkungan yang ada juga kurang mendukung saya untuk meraih pendidikan lebih baik. Saya benar-benar dibenturkan dalam situasi dan kondisi yang serba sulit. Tapi bersyukur, justru hal itu telah memacu semangat saya untuk bisa keluar dari lingkaran ini. Di benak saya, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Faktanya banyak orang yang tidak bisa baca dan tidak sekolah, tapi karena memiliki tekad dan motivasi tinggi, akhirnya bisa meraih sukses,” ungkap Agus Sutiyono, mengenang masa lalu dan ihwal keseriusannya menggeluti bidang motivasi, dalam media gathering di Jakarta, Kamis (9/12).

Pengalaman itulah yang kini coba ia tularkan kepada orang lain denganmemberikan motivasi. Ia mengaku menekuni bidang Human Capital Development Specialist Bidang Management-Marketing-Sales and Services sejak tahun 1990-an dengan menggunakan tools NLP, Hypnosis dan Reiki.

Tools itu sebenarnya telah dikenal sejak berabad-abad tahun lalu. Reiki sendiri merupakan teknik empowering yang berarti “Kekuatan Universal”, atau “Energi Ilahi”, memiliki kekuatan dan manfaat besar untuk mengaktifkan potensi dasar manusia untuk dapat menjalankan fungsi kekhalifahan di alam semesta. “Reiki merupakan keajaiban spiritual yang bisa mengantarkan seseorang memiliki kemampuan istimewa. Di antaranya kemampuan penyembuhan berbagai penyakit untuk diri sendiri, orang lain, serta kemampuan energi perlindungan agar tetap bugar,” jelasnya.

HynoReiki

Dengan Reiki itu, makin lengkaplah bekal yang ia dapat, dan sengaja dia padukan antara reiki, ilmu keguruan (pendidikan), serta wawasan manajemen bisnis praktis (modern) untuk pengembangan SDM. Apalagi sebelumnya, dia juga sudah malang melintang bekerja di beberapa perusahaan yang sebagian di antaranya dilakukan sembari kuliah. Misalnya tahun 1990-1994 dia sudah dipercaya menjadi Program Manager dan Penyiar Radio Ros Jakarta.

Dari dasar kemampuan meramu dan memadukan NLP, Hypnosis dan Reiki ini, lalu dikembangkan ke dalam training-training yang lebih spesifik, yakni HypnoReiki, Hypno Parenting-Sales Magic.

HypnoReiki katanya, merupakan dua tools resultante yang memiliki kekuatan dahsyat. Yakni kekuatan energi Illahi dan kekuatan pikiran bawah sadar yang bisa digunakan untuk penyembuhan dengan memasukkan teknik pemrograman energi Reiki dengan Hypnosis sehingga memiliki kekuatan efektif, untuk meningkatkan kualitas dalam penyembuhan berbagai penyakit. Baik fisik maupun psikis. Mampu menyembuhkan fobia, serta berbagai hambatan mental dalam waktu yang sangat cepat dan sangat efektif. “Tentu untuk bisa melakukannya ada teknik dan cara yang harus dipelajari. Karena itu kami sering menggelar workshop dan pelatihan tentang hypnoReiki ini. Sebenarnya sangat mudah dipelajari dan menyenangkan,” ujar Agus.

Bahkan, belakangan pihaknya gencar mengembangkan reiki untuk pendidikan anak melalui hypnoparenting. Dia juga menulis buku khusus hypnoparenting dengan judul “Dahsyatnya hypnoparenting”. Bidang pendidikan ini sejalan dengan latar belakang pendidikan yang pernah digelutinya, yakni IKIP-Jakarta, 1994. Begitu pula ketertarikannya pada SDM, karena sebelumnya memang pernah menempuh Magister Management IPMI Jakarta, dengan spesialisasi Program Manajemen SDM tahun 1996. Selain itu, pria kelahiran Solo-Jawa Tengah tahun 1968 ini, juga pernah mengikuti Indonesia –Australia Spesialist Project II, Human Right Program University of Sydney (UTS) Australia pada tahun 2003.

Menurutnya, sukses berangkat dari lingkungan keluarga. Sayangnya banyak orang tua menemui berbagai kesulitan dalam mendidik anaknya. Apalagi faktanya dalam keluarga, acap dijumpai anak yang malas belajar, tidak suka makan, kurang percaya diri, atau bahkan anak yang nakal dan suka mengganggu orang lain. “Kondisi ini kerap membuat pusing orang tua. Padahal kondisi tersebut bisa diatasi dengan mudah di antaranya melalui teknik hypno parenting dan memberi motivasi positif,” ujarnya.

Teknik hypnoparenting, papar Agus, dapat mengatasi masalah tersebut dengan menggunakan sugesti berupa kalimat positif. Misalnya ‘Kamu pintar dan rajin”, “Kamu senang belajar dan selalu mengerjakan tugas dengan baik”, serta berbagai sugesti positif lain yang mengarah pada upaya memotivasi anak. Hal seperti itu, dengan sendirinya akan tertanam kuat di benak sang anak. Karena itu, ia menyarankan agar orang tua menghindari dalam menggunakan kata-kata yang bernuansa negatif. Kemampuannya sebagai motivator memang sudah teruji.

Apalagi sebelumnya, bahkan hingga sekarang, dia juga menjadi konsultan dan traniner bagi pengembangan SDM di beberapa perusahan dan institusi pemerintah. Sejak tahun 2000, dia sudah dipercaya menjadi konsultan dan trainer di beberapa perusahaan besar dan lembaga pemerintahan. Di antaranya menjadi konsultan/trainer PT Indosat, PT Pertamina, PT Interbat, PT Indo Farma, PT Mandira Era Wisata. Bahkan juga di lembaga pemerintah, seperti konsultan dan trainer Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi DKI Jakarta (2002-Sekarang), konsultan/tenaga ahli Dinas Trantib DKI Jakarta, serta Tenaga Ahli Dirjen HAM Departemen Kehakiman dan HAM.

Karena banyaknya job, beberapa di antaranya terpaksa masih dirangkap hingga sekarang. Padahal sejak tahun 2001 hingga sekarang, dia juga Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan di UNJ. Tak pelak jika hari-harinya selalu padat dengan kesibukan. Apalagi hingga sekarang, dia juga masih aktif di beberapa organisasi kemasyarakatan.