30 Oktober 2007

DIDALAM DIRIMU
TELAH TERSEDIA SEMUA
YANG KAMU BUTUHKAN

Sering kita tidak menyadari bahwa ketika kita mengalami sakit yang parah, satu-satunya yang dapat menyembuhkan diri kita adalah diri kita sendiri. Karena ketika Allah menciptakan manusia sebagai khalifah dan makhluk yang paling sempurna di muka Bumi, ALLAH telah membekali Manusia dengan menyiapkan infrastruktur yang paling lengkap dalam diri manusia termasuk di dalamnya kemampuan untuk menyembuhkan berbagai penyakit yang diderita. Tubuh kita sendiri melalui mekanisme imunitas tubuh, sel-sel darah putih dan organ-organ tubuh lainnya-yang bekerja mengatasi dan menyembuhkan penyakit kita. Nah siapakah yang mengendalikan kerja sel-sel dan organ internal kita? Meskipun setiap individu sel dalam tubuh kita pada prinsipnya memiliki proses berpikir, tetapi keseluruhan harmoni atau keselarasan kerja setiap sel dikendalikan oleh pikiran bawah sadar kita. Apa artinya ini? Kalau kita bisa mengendalikan pikiran bawah sadar kita, berarti kita dapat sepenuhnya mengendalikan kerja setiap individu sel dalam tubuh kita untuk membangun tubuh yang sehat dan terbebas dari berbagai penyakit.

Tubuh memiliki mekanisme penyembuhan sendiri. Your body is a miraculous self healing mechanism built to look after anything that happens to it. Dalam bukunya Mind Power, John Kehoe menjelaskan bahwa tubuh kita sesungguhnya memiliki mekanisme untuk memperbaiki atau menyembuhkan dirinya jika ada sesuatu yang terjadi padanya.

Tubuh kita sepenuhnya siap dan mengetahui bagaimana memperbaiki dirinya. Ketika kita makan, tubuh kita segera mencerna makanan tersebut dan mengambil sari-sari makanan untuk diubah menjadi energi yang diperlukan bagi seluruh bagian tubuh kita. Selanjutnya cairan getah bening mengangkut buangan dan sel-sel mati untuk diproses keluar dari tubuh kita. Semuanya terjadi otomatis, kita tidak perlu memikirkannya maupun mengendalikannya.

Demikian pula kalau tangan kita patah. Apakah dokter yang menyembuhkannya. bukan !!! Dokter hanya memperbaiki letak dan posisi tulang kita serta memasang "gips" agar tulang kita tidak bergerak. Namun proses penyembuhan selanjutnya dilakukan oleh tubuh kita sendiri.

Jadi ketika kita atau anggota keluarga kita mengalami sakit yang cukup parah, kita harus meyakini bahwa tubuh kita sendirilah sebenarnya yang dapat menyembuhkan penyakit yang kita derita, Kesehatan kita adalah tanggung jawab kita. Kita harus mengambil peranan yang aktif dalam kesehatan dan kesembuhan kita. Karena seperti dikatakan oleh Dr. Albert Schweitzer-seorang dokter berkebangsaan Jerman, pemenang hadiah Nobel yang mengabdikan dirinya di Afrika - bahwa dokter sejati adalah dokter yang ada di dalam diri kita.

Penulis buku, Piece of Mind, Sandy Mac Gregor mulai mengenal dan kemudian mengembangkan manfaat kekuatan pikiran bawah sadar sesudah mengalami peristiwa kesembuhan anaknya dari sakit asma yang cukup parah melalui teknik relaksasi yang diajarkan oleh dokter yang merawatnya. Dokter itu tidak hanya mengajarkan untuk mengontrol rasa sakitnya, tetapi juga mengajarkan cara menyembuhkan dirinya sendiri.

Kisah Kesembuhan oleh Diri Sendiri Berikut adalah kisah menarik yang mungkin dapat memberi kita inspirasi tentang betapa dahsyatnya kekuatan pikiran kita untuk menyembuhkan penyakit yang amat berat. Pengalaman ini diceritakan oleh Martin Brofman setelah memperoleh bimbingan tentang teknik pendayagunaan pikiran dari John Kehoe. Ketika dia berusia tiga puluh empat tahun, dia divonis oleh dokter mengidap tumor otak yang sangat berbahaya dan telah memasuki stadium akhir. Dia diberitahu bahwa hidupnya tinggal 2 bulan sampai satu tahun lagi. Namun dia tidak menyerah dan bertekad untuk menyembuhkan dirinya sendiri.

Dia mulai melakukan meditasi dua kali sehari selama lima belas menit. Pada layar imajiner dalam pikirannya, dia memvisualisasikan tumor yang ada dalam otaknya. Setiap kali dia melakukannya, dia menggambarkan bahwa tumornya semakin hari semakin mengecil. Dia dapat membayangkan sel-sel kanker dihancurkan oleh sistem imunitas alami dalam tubuhnya. Dan dia dapat merasakan bahwa setiap dia pergi ke kamar kecil, sel-sel kanker yang mati tersebut dibuang dari tubuhnya. Demikian pula setiap dia merasakan sakit yang luar biasa, dia tidak berpikir bahwa sel-sel kankernya sedang bertumbuh dan menyerang untuk membawanya ke kematian, namun justru dia berpikir bahwa rasa sakit itu karena sel-sel kanker itu mengkerut dan semakin kecil dan semakin kecil. Selain itu dalam keadaan meditasi dia selalu melakukan afirmasi, "Every day in every way, I am getting better and better." Dia senantiasa berpikir positif dan optimis. Setiap dia makan, dia selalu meyakinkan dirinya bahwa makanan yang dia makan memberinya energi dan membuat dia semakin sehat dan semakin sehat. Dan rasa cinta dari keluarga dan teman-temannya dia rasakan sebagai kekuatan untuk membantu proses penyembuhannya. Dua bulan setelah dia memprogram ulang pikiran bawah sadarnya, dia memeriksakan dirinya ke dokter. Sang dokter sungguh terkejut ketika mengetahui bahwa tidak ada sisa tumor sama sekali dalam tubuhnya.
Disarikan dari milis sebelah

Salam Bahagia

Tidak ada komentar: